Senin, 20 Januari 2020

Mengenal Ketua FDI Papua Barat Ismail Suardi Wekke

Ismail Suardi Wekke, Ph.D

Ismail Suardi Wekke, dilahirkan di Camba, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan pada tanggal 10 Januari 1977. 
Menghabiskan masa kanak-kanak di Camba sampai menamatkan pendidikan di Sekolah Dasar Inpres No. 4 Tobonggae di Balle, Camba, tahun 1989.

Selanjutnya secara bersamaan ia menyelesaikan pendidikan Madrasah Tsanawiyah Pesantren IMMIM dan Sekolah Menengah Pertama Pesantren IMMIM, 1992. Ia juga menyelesaikan pendidikan Sekolah Menengah Atas Pesantren IMMIM dalam jurusan Ilmu Pendidikan Sosial yang ketika itu diistilahkan A3.

Ketika di pesantren, Ismail aktif dalam berbagai kegiatan yang mengasah berbagai potensinya. Antara lain ia pernah aktif di konsulat santri Maros, ISTAMAR (Ikatan Santri Asal Maros), dan mengemban amanah sebagai Ketua Departemen Pengembangan Bahasa Ikatan Santri Pesantren Modern (1994-1995). 

Sebagai pengurus ISPM (OSIS), ia sukses melaksanakan Lomba Keterampilan Berbahasa Inggris dan Arab se-Sulawesi Selatan. Sementara di Pramuka ia pernah diamanahkan sebagai Ketua Departemen Penerangan (1994-1995).

Pendidikan Tinggi

Ismail menyelesaikan pendidikan tinggi berturut-turut di Institut Agama Islam Negeri Alauddin Ujung Pandang 1999, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Malang 2002, dan terakhir di Universiti Kebangsaan Malaysia 2009. Semuanya dalam jurusan Pendidikan Bahasa Arab. 

Musim Panas 2002 mendapatkan kesempatan dalam Internship International Program di Western Carolina University dalam jurusan pendidikan bahasa dengan sponsor APEX USA dan Pemerintah Kabupaten Maros yang saat itu dijabat oleh H. Andi Najamuddin. 

Pendidikan magister di STAIN Malang diselesaikan dengan dukungan beasiswa Budaya dan Masyarakat dari Ford Foundation yang dikelola International Education Foundation. Sementara pendidikan doktor ia selesaikan dengan beasiswa dari Ford Foundation International Fellowship Program yang dikelola International Education Foundation.

Ketika mahasiswa bergabung di Himpunan Mahasiswa Islam Komisariat Tarbiyah IAIN Alauddin dan diamanahkan sebagai Sekretaris Umum. Selanjutnya di Koordinator Komisariat IAIN Alauddin mengemban amanah sebagai Bendahara Umum, di Cabang Ujung Pandang sebagai Departemen Administrasi dan Kesekretariatan, dan terakhir sebagai Wakil Bendahara Umum. 

Adapun pada tingkatan Pengurus Besar HMI diamanahkan sebagai Departemen Hubungan Internasional (2003-2005) di masa kepemimpinan Hasanuddin, dan sebagai Wakil Sekretaris Jenderal bidang Hubungan Internasional (2006-2008) di bawah kepemimpinan Fajar R. Zulkarnain hasil Kongres Himpunan Mahasiswa Islam di Makassar (2006).

Dalam organisasi intra kampus, Ismail Wekke terpilih sebagai pengurus Himpunan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Arab (1997-1998) dan Senat Mahasiswa Fakultas Tarbiyah (1998-1999). Begitu juga di Koperasi Mahasiswa Alauddin ia pernah diamanahkan sebagai Sekretaris Umum (1998-2000), walau harus berhenti di tahun 1999 karena sudah menyelesaikan pendidikan sarjana di tahun tersebut. 

Sepanjang perkuliahan di jenjang sarjana menerima beasiswa antara lain Beasiswa Supersemar, Beasiswa AMCHAM Indonesia, Beasiswa Kerja Departemen Agama, dan Beasiswa ORBIT ICMI.

Karier Akademik

Karir sebagai dosen diawali di Universitas Indonesia Timur 2002-2004. Selain itu, ia juga mengajar di Akademi Pariwisata Fajar 2003-2004. Setelah menyelesaikan pendidikan doktor, Ismail kembali ke Universitas Fajar sampai tahun 2010. Pada 2009-2010, ia mengajar dengan status dosen luar biasa di Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Hasanuddin; dan Fakultas Sains dan Teknologi dan Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar. 

Setelah itu, ia berstatus sebagai dosen kontrak di Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Sorong sampai Desember 2010. Mulai Januari 2011, Ismail diterima sebagai Pegawai Negeri Sipil Kementerian Agama RI dan ditempatkan di Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Sorong.

Sejak berada di Kota Sorong, Ismail juga mengabdikan ilmunya di Universitas Muhammadiyah Sorong (2010-2014), Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Muhammadiyah Sorong (2011-sekarang), dan Universitas Victori (2012-2014). Ia juga menjadi dosen tamu di pascasarjana Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim, Riau (2015-sekarang), Institut Agama Islam Negeri Kendari (2016-sekarang), Institut Agama Islam Negeri Kendari (2016-sekarang), dan Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Kediri (2017-sekarang).

Ketika memulai status sebagai dosen kontrak di STAIN Sorong, Ismail diamanahkan sebagai Kepala Pusat Penjaminan Mutu dan juga Kepala Pusat Bahasa sampai 2012. Saat itu, ia hanya mengemban tugas sebagai Kepala Pusat Penjaminan Mutu sampai 2017. Pada Februari 2017, ia dilantik sebagai kepala Unit Teknologi Informasi dan Pangkalan Data STAIN Sorong. 

Dalam kapasitas sebagai Kepala Pusat Penjaminan Mutu, Ismail turut bergabung dalam tim pembukaan program studi baik tingkat strata satu maupun strata dua. Saat pembentukan tim pembukaan strata dua diamanahkan sebagai sekretaris tim sampai diberikan ijin penyelenggaraan program studi. Selanjutnya, diamanahkan sebagai ketua program studi sejak 2015.

Kolaborasi

Ismail Wekke juga mendapatkan amanah sebagai Wakil Ketua Majelis Sinergi Kalam (MASIKA) Ikatan Cendekiawan Muslim Se-Indonesia (ICMI) untuk periode 2015-2020. Dalam periode tersebut, ia menjalankan program kolaborasi dengan pelbagai pihak, antara lain Kolej Yayasan Pahang dalam kegiatan International Conference on Islamic Higher Education (2016). Dalam kapasitas Wakil Ketua MASIKA ICMI, ia menggagas Akademi Tunas Cendekia Indonesia sekaligus menjabat sebagai direktur.

Untuk pengembangan kompetensi di tingkat wilayah Asia Tenggara, Ismail bergabung dalam ASEAN Comparative Education Research Network (ACER-N) yang bersekretariat di Universiti Kebangsaan Malaysia sejak 2015. Sekaligus turut dalam Scientific Committee ACER-N dalam konferensi ACER-N di Universiti Kebangsaan Malaysia (2015), Universitas Negeri Padang, Indonesia (2016). Turut pula bergabung dalam Indonesia-Malaysia Research Consortium.

Pada November 2016, Ismail turut memprakarsai pendirian Southeast Asia Academic Mobility (SEAAM) yang bertujuan mengembangkan kolaborasi perguruan tinggi di Asia Tenggara. Jaringan tersebut menjadi wadah untuk kerjasama dan sinergi pendidikan tinggi. Secara berkala melaksanakan simposium, konferensi, dan seminar. 

Beberapa diantaranya International Postgraduate Research Conference (Manado, 2016), International Conference on Islam and Local Wisdom (April, 2017), International Symposium on Frontiers of Southeast Asia Studies (Oktober, 2017). Begitu pula menerima amanah sebagai peneliti senior di Malindo Research Center. Ia juga pernah sebagai ketua panitia International Conference on Ethics in Governance (ICONEG) Universitas Muhammadiyah Makassar (2016).

Sementara dalam beberapa konferensi lainnya, ia pernah sebagai Scientific Committeee, antara lain International Student Conference on Islamic Studies (ISCIS) Manado 2016, International Conference on Civic Education, Universitas Negeri Padang (2016), International Conference On Islamic Bussiness Law: Sharia Compliance, Universitas Airlangga, Surabaya (2016).

Ismail Wekke juga pernah mendapatkan kesempatan untuk menjadi dosen tamu di beberapa perguruan tinggi antara lain Far Eastern Federal University, Rusia (2012), Hong Kong University, China (2013), Universida de Macau, China (2014), Linkoping University, Swedia (2015), Universiti Sultan Zainal Abidin, Malaysia (Sejak 2015), Kolej Yayasan Pahang, Malaysia (sejak 2015), Fakulti Tamadun Islam Universiti Teknologi Malaysia (2016), dan Dalat University, Vietnam (2017).

Secara rutin, Ismail mempublikasikan tulisannya di berbagai media. Publikasi dalam konferensi, seminar, buku, atau artikel dapat dibaca di http://stainsorong.academia.edu/IsmailWekke  dan http://researchgate.net/profile/Ismail_Wekke. Adapun profil di Google Cendekianya dapat dibaca di http://scholar.google.co.id/citations?user=_OZwmJ8AAAAJ&hl=en.

Karya Tulis

Hingga tahun 2019, Ismail Suardi Wekke telah menulis 13 buku 131 artikel jurnal, dan 103 artikel prosiding. Minat kajian dan risetnya berkaitan dengan bahasa, pendidikan, agama Islam dan kebudayaan.

Buku yang ditulisnya adalah sebagai berikut:

1. Islam, Keindonesiaan, & Postmodernitas: Gagasan Pembaruan Pemikiran Gelombang Kedua Himpunan Mahasiswa Islam (Inteligensia Media, 2017; Muhammad Sabri, Ismail Suardi Wekke & Muh. Ikhsan).

2. Menapak Perguruan Tinggi (Gawe Buku, 2018; Ismail Suardi Wekke, Wahyu Muslimin, Ahmad Kurniawan Razak, Mujahidah Suardi, Ikhsan Sari Kamal, Akbar Hi. Aksan & Muhammad Ishak).

3. Kepemimpinan Transformatif Perguruan Tinggi Islam (Gawe Buku, 2018; Ismail Suardi Wekke & Hafidah Farwa).

4. GAMBARAN DEMOKRASI: Demografi, dan Perkembangan (Gawe Buku, 2018; Suyatno Ladiqi & Ismail Suardi Wekke).

5. Kekeluargaan, Status dan Gender di Sulawesi Selatan (Gawe Buku, 2018; Hendrik Theodorus Chabot, Alih Bahasa: Ismail Suardi Wekke).

6. Strategi Pembelajaran di Abad Digital (Gawe Buku, 2018; H. Mulyono & Ismail Suardi Wekke).

7. Pembelajaran Bahasa Arab Berbasis Multikultural (Gawe Buku, 2017; Ismail Suardi Wekke).

8. Religion, State and Society: Exploration of Southeast Asia (Political Science Program Department of Politics and Civics Education Universitas Negeri Semarang, 2017; editors: Suyatno Ladiqi, Ismail Suardi Wekke, Cahyo Seftyono).

9. Islam and Local Wisdom: Religious Expression in Southeast Asia (Deepublish, 2017; Supriyanto, Muh. Ikhsan, Ismail Suardi & Fahmi Gunawan Alimin).

10. Pancasila Rumah Kita Bersama, Bab Citra Sorong: Gambaran Model Pancasila (Peniti Media, 2014; Ismail Suardi Wekke dkk).

11. 36 Kompasianer Merajut Indonesia, Bab Kota Manado: Inilah Indonesia Sebenarnya (Peniti Media, 2013; Ismail Suardi Wekke dkk).

12. Indonesia Kita Satu, Bab Meneropong Indonesia: Suatu Anugerah Berbangsa Satu (Peniti Media, 2015; Ismail Suardi Wekke dkk).

13. Menuju Indonesia Berkeadilan, Bab Merawat Semangat Mengatasi Keterbatasan (Indonesia Social Justice Network, 2013; Ismail Suardi Wekke dkk).

Ismail juga rutin menerbitkan artikel jurnal. Hingga awal 2020, ia telah menerbitkan artikel jurnal internasional terindeks Scopus sebanyak 60 lebih. [ys]

Agenda ke Depan

Agenda ke Depan