Oleh : Laksmi Widajanti (Dosen Tetap Departemen Ilmu Gizi
Fkm UNDIP, Email ; laksmiwidajanti@gmail.com)
Menurut cambridge.org, DIGNITY adalah the importance and value that a person has, that makes other people respect them or makes them respect themselves. (http://dictionary.cambridge.org/dictionary/english/dignity;
4 April 2016). Dignity Dosen adalah
bagaimana seorang dosen memiliki harga diri dan kebanggaan untuk bersikap,
berperan sebagai orang yang melakukan perubahan dari diri sendiri kepada orang
lain dan lingkungan sehingga diri sendiri, orang lain, masyarakat, dan
lingkungan memiliki kebanggaan yang sama.
Pembahasan
tentang dignity dosen tentu tidak terlepas dari bagaimana proses awal pembentukan
seorang dosen untuk mencapai standar-standar kedosenan tertentu. Semua berawal
dari niat untuk menjadi dosen. Tentu
akan sulit bagi seseorang untuk melamar pekerjaan menjadi dosen bila tidak
dimulai dari niat dan tekad untuk menjadi dosen; mengingat begitu banyak
rangkaian tes yang harus diikuti untuk seleksi dan dinyatakan lolos dan pada
akhirnya pemberkasan untuk Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS). Setelah melewati
masa “percobaan” dan “penilaian” pada minimal satu tahun dan pada waktu yang
ditetapkan oleh Pemerintah RI barulah seorang CPNS Dosen diperkenankan
mengikuti Prajabatan. Dan bila lulus serangkaian
tes, seorang CPNS baru dapat diangkat menjadi PNS Dosen. Di PTS pun juga ada
serangkaian tes dan penilaian yang dilakukan sebelum seseorang diangkat menjadi
Dosen sementara (‘Kontrak”) dan pada akhirnya menjadi Dosen tetap di PTS.
Dosen
sebagai pendidik memiliki jiwa dan semangat yang bersandarkan kepada ketundukan
dan ketaatan kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa (YME). Karena dengan mendidik dan membelajarkan
mahasiswa menjadi manusia seutuhnya akan menjadi amal bakti dosen dan mahasiswa
saat ini dan ke depan. Agama Islam
bahkan memberikan penghargaan kepada seseorang guru dan dosen sebagai amal
jariyah, artinya amal yang tidak terputus meskipun sang guru dan dosen sudah
meninggal; ilmu-ilmu yang pernah diajarkan ditumbuh-kembangkan oleh para
mahasiswa-nya, sehingga menjadikan amalan ilmunya terus menerus mengalir kepada
amalan diri dosennya. Badan boleh
berkalang tanah namun amalan tetap mengalir sebagai amalan yang tidak terputus.
Adalah sebuah “kenaifan” apabila menjadi dosen
bukan sesuatu tujuan. Karena bekerja
tanpa niat yang baik dan lurus disertai motivasi untuk membelajarkan diri dosen
dan mahasiswa pastinya akan tidak mudah (sulit) untuk mencapai tujuan
pendidikan nasional yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Kesadaran dan
penghargaan dosen tentu dimulai dari kebiasaan rutin serta semangat
kewirausahaan sang dosen untuk menyelenggarakan kegiatan Tri Dharma Perguruan
Tinggi. Kewirausahaan artinya selalu bergerak
maju menciptakan peluang dan temuan-temuan baru; dari tiada menjadi ada yang
berguna dan berkembang bagi diri sendiri, keluarga, dan masyarakat, lingkungan
dalam lindungan Allah SWT.
Sejak diangkat menjadi PNS Dosen, dosen
berkewajiban menjalankan Tri Dharma PT sesuai Pedoman Penilaian Angka Kredit
(PAK) dan termasuk pengisian Beban Kerja Dosen (BKD) secara rutin tiap semester
dengan Perencanaan dilakukan tiap awal tahun pada Semester berjalan. Oleh
karena itu Panduan hardcopy dan softfile PAK dan BKD ini sering-sering
dibaca, dipelajari, dan dikerjakan serta dievaluasi untuk menggali kreativitas
kegiatan yang akan dijalankan dalam satu tahun ke depan serta lebih baik lagi
di tahun ke depannya.
Panduan dan
Pengisian kegiatan Tri Dharma PT dengan bantuan fasilitasi dari teman sejawat
dan khususnya bagi yang sudah lebih duluan menduduki jabatan fungsional mandiri
(Lektor, Lektor Kepala, Guru Besar) dengan prinsip “COOPERATIVE LEARNING AND
WORK” sangat memungkinkan perubahan yang secara sistemis dan mendasar bagi diri
dosen dan Peer dosen dalam bidang keilmuan dan rumpun ilmu untuk maju
berkembang dengan baik. Suasana dan
kerjasama akademis yang baik akan terjadi bilamana dosen yang lebih duluan maju
serta tersertifikasi mampu memberikan acuan, akses-akses informasi dan nasehat,
serta fasilitasi keilmuan, umpan balik, dan manajemen secara langsung dan tidak
langsung melalui “milis” yang dibuat untuk dan antar komunikasi dosen di level
fakultas. Seiring dengan berjalan-nya
waktu maka akan terbentuk “KNOWLEDGE MANAJEMEN” yang efektif dan efisien. Tidak lagi berbicara solusi permasalahan
untuk saya, anda, namun lebih berbicara kita untuk maju dan mencapai tujuan
jangka pendek, jangka menengah, jangka panjang institusi pendidikan secara
egaliter yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa dan negara Indonesia.
Kesempatan bertumbuh-kembang
dignity bagi dosen-termasuk mahasiswa; generasi muda, untuk berlatih
tampil dengan pendampingan pada level jurusan/departemen kemudian meningkat
pada level fakultas dan universitas memudahkan dosen untuk mencoba level yang
lebih tinggi di level nasional dan internasional. Kebanggaan dan harga diri dosen akan muncul
dan terus menerus berkembang serta kreatif ketika segala daya upaya kinerja
produktivitas dan kreativitasnya dalam hal Tri Dharma PT diakui pada level
jurusan/departemen, fakultas, universitas, antar fakultas, antar universitas
hingga level nasional, internasional.
Bentuk-bentuk
pengakuan produktivitas dan kreativitas untuk dosen dari berbagai kegiatan Tri
Dharma PT dapat berupa dan dimulai dari Surat undangan sebagai Pembicara, Narasumber,
Moderator, Fasilitator, Panitia serta pemberian Sertifikat, Surat Tugas, Surat
Keputusan dari minimal Dekan fakultas atau Rektor universitas bila berada dalam
lingkungan universitas, bahkan level Kementerian RI dan Presiden RI. Syukur-syukur dan diharapkan mendapatkan
pengakuan secara internasional. Hal-hal ini menunjukkan “DIGNITY” sang dosen.
Kita jarang
memberikan ucapan selamat kepada rekan dosen yang memiliki “DIGNITY” bahkan
terkadang lebih sering “mempersoalkan” hasil produktivitas dan kreativitas
dosen dalam Tri Dharma PT. Hal-hal kecil yang baik namun bila diterapkan secara
konsisten dan terus menerus dan meluas akan menghasilkan “magnitude” pemecahan
persoalan kependidikan di level sarjana yang lebih baik, efektif, efisien.
Rasanya belum terlambat untuk memulai memberikan
ucapan selamat dan menyemangati kepada diri sendiri sebagai dosen, dan juga
kepada kolega dosen atas segala pencapaian apapun yang baik dan bermanfaat dalam
bidang Tri Dharma PT dimanapun berada dari Sabang sampai Meurauke. “DIGNITY” Dosen diciptakan dan dikerjakan
sepanjang masa.