Indonesia merupakan Negara agraris yang sebagian besar rakyat menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian. Sayangnya kekayaan di Negara ini belum banyak dimanfaatkan dan dikelola dengan baik. Walaupun dikenal dengan Negara agraris, untuk memenuhi kebutuhan rakyat Negara ini terpaksa harus mengimpor barang atau komoditi yang dibutuhkan dalam Negeri seperti Beras, sapi, jagung, kedelai dan lain-lain.
Melihat realitas tersebut Pemerintan Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) melakukan torobosan untuk meminimalisir Impor baik Sapi, jagung dan lain-lain dengan Program Pengembangan Sapi, Jagung dan Rumput Laut atau lebih populer dengan sebutan “Pijar”. Provinsi NTB merupakan salah satu provinsi berkepulauan yang ada di Indonesia dengan jumlah penduduk kurang lebih 5 juta jiwa. Provinsi NTB merupakan gabungan dua pulau besar yakni pulau Lombok dan pulau Sumbawa.
Dari sepuluh Kabupaten/ Kota Se-Provinsi NTB, terdapat satu Kabupaten yang telah sukses mengembangan Program Pijar yakni Kabupaten Dompu. Selama tujuh tahun terakhir Pemerintah Kabupaten Dompu fokus mengembangkan Program Pijar. Namun tujuh tahun tersebut hasil dari Pijar ini belum mampu diolah sehingga dapat menghasilkan nilai tambah dengan cara industrialisasi hasil pijar. Industrialisasi diharapkan dapat mendukung kebutuhan pangan Nasional sehingga Keran impor dapat diminimalisir dengan demikian akan terwujud kedaulatan Pangan Indonesia.